Setelah ini, itu, dan begitu, akhirnya saya bisa menulis dengan pikiran jernih. Saya telah mengalahkan Serpong saudara-saudara! *yaelah....Serpong doank...* Itu saya hitung sebagai langkah pertama saya menuju tugas perkembangan selanjutnya. Walau cuma ke Serpong, kemarin sempet muncul konflik juga lho dalam diri saya. Karena alasan berikut; tidak ada saudara atau tempat inepan yang bisa mengakomodasi keperluan saya wawancara, ibu saya hampir tidak memperbolehkan saya berangkat. Padahal saya sudah niatkan sebulad-buladnya untuk berangkat. Nah, begitulah, setelah membeli pesanan-pesanan orang-orang Ciputat dan sekitarnya, saya berangkat. Travel BIMO adalah satu-satunya travel yang lewat daerah rumah Mbak Naren, tempat saya menginap. Kamis sore saya sampai di rumah Mbak Naren. Segera setelah saya sampai hujan pun turun, asiiikk! Tidak kehujanan. Malam itu saya berdiskusi bagaimana baiknya ketika besoknya saya menyambangi pabrik kertas warna terbesar di dunia itu. Akhirnya diputusk...