Skip to main content

Judulnya 'IRI'

Beberapa hari yang lalu saya di-tag-in notes teman baik saya di bukumuka. Situasi modem yang suka naik darah waktu itu tidak memungkinkan saya untuk langsung membacanya. Saya barusan saja menyelesaikan membacanya. Berikut adalah notesnya.


belajar psikologi (di magister) itu buat jadi Psikolog..bukan buat jadi Psikolauren..bukan sekedar paririmbon yang punya rumus kalo jawabnya gini, artinya orangnya gini..gambar gini artinya kepribadiannya gini..jadi, kalian mau jadi Psikolog atau Psikolauren??? (Drs. Eppy Rivai Sapri)
kata2 dari dosen kuliah tadi pagi bener2 akan terngiang-ngiang sampe aku jadi psikolog nanti. kalo aku mulai males baca textbook yang isinya menceritakan latar belakang, dasar pemikiran, evidence2, hasil penelitian, perkembangan suatu tes..sampe administrasi, skoring, dan interpretasi suatu tes..aku akan mengingat kata2 ini.

beberapa minggu kuliah matrikulasi ini bener2 kembali mengingatkan dan menyadarkan tentang idealisme profesi psikolog..juga betapa psikolog harus (berusaha) memiliki kepribadian yang integratif..teringat sebuah obrolan dengan seorang sahabat yg kebetulan berprofesi sebagai dokter, yang juga bercerita bahwa dirinya terkadang khawatir tidak menjadi dokter yang berkepribadian integratif (but actually i’m sure he will..hehe). ketika itu obrolan tersebut cukup "menyentil" aku bahwa hal tersebut sangat penting untuk dipersiapkan. dan waaah..jalanku masih puanjaaaaang utk mencapai hal itu. kalo interpretasi psikolog salah, itu namanya penipuan, dan bisa berakibat pada klien seumur hiduppp!!hawhawhaw..
beberapa minggu ini aku semakin disadarkan bagaimana seharusnya kepribadian dan kemampuan seorang psikolog yang baik agar dipercaya..
psikolog bukan menjelaskan skor, melainkan menjelaskan orang yang menghasilkan skor tersebut.
psikolog bukan menjelaskan gambar, melainkan menjelaskan orang yang menghasilkan gambar tersebut..
ah yaaa..itu yang suka aku (dan kebanyakan S.Psi lainnya) lupakan kl lagi belajar menginterpretasi sebuah hasil tes ~lalala baru nyadar parah abis~. itu sebabnya kami harus mendapat gelar Psych. dulu sebelum diperkenankan menginterpretasi hasil sebuah tes. harus banyak baca. harus ngerti teori2 kepribadian - punya kerangka pikir - punya hipotesis - gabungin data2 yg ada - baru deh interpretasi..*glek*.

- hal ini juga yang menurut aku sangat perlu jg dipahami oleh kalangan non-psikologi yg menggunakan jasa psikolog..bahwa kami bukan dukun ato paranormal yg langsung bisa tau kepribadian orang cuman liat sekilas (kcuali perilaku amat menonjol, bs ada indikasi tertentu.hehe). bahwa psikolog bukan hanya berfungsi sbg "penghapal rumus" dari suatu ciri kepribadian yang disimbolkan lewat skor ataupun hasil goresan tangannya. -

tapi..itulah serunya belajar jadi Psikolog!! yeaaa..jadi semakin merasa tertantang dan sadar masih buanyaaaak bgt yg harus dipelajari dan diselami. Semoga aq diberi kekuatan dan istiqamah menjalani ini semua…amiiin..


Ah!
Saya iri!
Damn!
:(

(Keep) Read Happily All!
Enjoy!





Popular posts from this blog

OST. SECRET GARDEN (TxT)

Baek Ji Young – That Woman (백지영 - 그 여자) 한 여자가 그대를 사랑합니다 han yeojaga geudaerul saranghamnida One woman loves you 그 여자는 열심히 사랑합니다 geu yeojaneun yeolshimi saranghamnida She loves you with all her heart 매일 그림자처럼 그대를 따라다니며 maeil geurimjacheoreum geudaereul ddaradanimyeo Everyday she follows you like a shadow 그 여자는 웃으며 울고있어요 geu yeojaneun ooseumyeo oolgoisseoyo She is laughing but crying 얼마나 얼마나 더 너를 uhlmana uhlmana deo nuhreul How much more How much more 이렇게 바라만 보며 혼자 ireokae baramahn bomyuh honja Must I gaze at you like this alone 이 바람같은 사랑 이 거지같은 사랑 ee baramgateun sarang ee geojigateun sarang This meaningless love, this miserable love 계속해야 니가 나를 사랑 하겠니 gyaesokhaeya niga nareul sarang hagaetni Must I continue for you to love me 조금만 가까이 와 조금만 jogeumman gakkai wa jogeumman Come closer a little bit more 한발 다가가면 두 발 도망가는 hanbal dagagamyun doo bal domangganeun When I take a step closer, you run away with both feet 널 사랑하는 난 지금도 옆에 있어 nul saranghaneun nahn jigeumdo yeopae is

DUDUK DI DEPAN ITER/PEWAWANCARA (1)

grogi??? Hay dearest reader... Mumpung saya masih kepengin menulis jadi kita lanjutkan saja postingan nya. Kali ini saya berbagi tips dan pengalaman seputar wawancara. Berhubung banyak teman-teman yang bertanya tentang persiapan, pertanyaan, dan tampilan yang harus dibawa saat wawancara, mungkin ini dapat membantu.

Sudah 23 Masih Belum Bisa Menyetrika (Dengan Baik)

Kemarin umur saya bertambah, jadi 23. Usia pantas menikah untuk perempuan. Katanya orang-orang tua sih.... :D Saya memulai hari kemarin dengan hampir tidak tidur pada waktu dini hari. Kemudian hampir kesiangan untuk sahur. Sampai akhirnya hampir tidak melakukan apa-apa seharian. Usia 23 ini saya rasakan adalah usia yang sama seperti kata HAMPIR ini. Kalau orang bilang usia 23 itu usia yang matang untuk wanita dewasa, saya lebih memilih menuju atau hampir matang dengan menyelesaikan tugas perkembangan saya satu-persatu. Kalau ada yang bilang usia 23 ini wanita seharusnya sudah bisa hidup mandiri, saya hampir bisa, tinggal cari pendapatan tetap untuk menggenapi seluruh biaya hidup mandirinya. Kalau ada yang bilang usia 23 itu sudah sepantasnya menikah, sedangkan saya hampir  belum merasa ingin menikah. :D Setrikaan saya yang sudah berumur 6 tahun. Setelah solat subuh dan mengaji, saya memutuskan untuk tidur lagi karena malamnya saya baru tidur sebentar. Saya bangun sekitar jam